Pemerintah Provinsi Bali dinilai telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dan prevalensi stunting. Berdasarkan data statistik menunjukkan tingkat kemiskinan di Provinsi Bali periode Maret 2019 turun menjadi 3,17 persen dan menempati urutan kedua nasional. Sedangkan prevalensi stunting Bali dari 32,6 persen pada 2013, turun menjadi sebesar 21,9 persen pada 2018 dan 19,8 persen pada 2019.

Atas prestasi tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat bersama Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Barat melaksanakan kunjungan kerja dan diterima Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati bertempat di Ruang Cempaka Bappedalitbang Provinsi Bali, Selasa, 17 Desember 2019.
Wagub Bali Cok Ace saat menerima kunjungan tersebut menyampaikan dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Bali mengacu pada model kebijakan yang holistic, sistematis, partisipatif dan sinergitas. Pencapaian program penanggulangan kemiskinan tidak akan pernah lepas dari peran serta seluruh unsur pemerintah, lembaga legislatif, pelaku usaha dan seluruh masyarakat di Bali.

“Dalam RPJMD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2018-2023 kami berkomitmen menurunkan angka kemiskinan hingga 1-1,5 %. Upaya penanggulangan kemiskinan akan lebih efektif, efisien dan tepat sasaran jika didukung seluruh elemen masyarakat. Kedepan mari kita tingkatkan sinergi untuk memutus rantai kemiskinan dan menghilangkan kesenjangan sosial dalam masyarakat,“ imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Haji UU Ruzhanul Ulum menyampaikan kegiatan studi banding ke Provinsi Bali ini dilakukan tidak lepas dari keberhasilan dari Pemprov Bali dalam menangani kemiskinan di Bali termasuk didalamnya penanganan stunting. “Melalui program, perencanaan, penganggaran dan inovasi nya, Pemprov Bali telah berhasil menurunkan angka kemiskinan sekaligus stunting. Untuk itu kami datang dan ingin belajar dan menjadikan Bali sebagai contoh dalam penanganan kemiskinan dan stunting di Provinsi Jawa Barat,“ tuturnya. (Krisna – Pranata Humas)