Dalam konferensi persnya, Jumat sore, 17 April 2020, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan Pemprov Bali melakukan pengawasan ketat dari sisi pintu masuk Bali, baik bandara maupun pelabuhan. Upaya pencegahan yang sangat ketat terhadap pekerja migran (PMI) maupun penumpang yang datang dari daerah luar Bali. Langkah yang dilakukan pemerintah terkait pengawasan ketat di Bandara Ngurah Rai, adalah PMI maupun penumpang domestik yang berasal dari daerah terinfeksi dilakukan pengecekan suhu tubuh dan rapid test.
Apabila hasil rapid test di bandara menunjukan tanda positif, maka Pemprov Bali akan segera melakukan penanganan sesuai SOP yang berlaku. Sedangkan jika hasil rapid test-nya negatif, maka yang bersangkutan akan dijemput oleh Pemerintah Kabupaten/Kota guna dilakukan karantina oleh pemerintah kabupaten/kota masing-masing. Kemudian pada masa delapan hari karantina ODP yang negatif ini dilakukan swab test. Bila hasilnya positif akan diserahkan kembali ke Pemprov Bali untuk dilakukan langkah perawatan.
Selain di bandara, di Pelabuhan Gilimanuk juga diterapkan SOP yang sama, baik untuk rapid test maupun pengecekan suhu tubuh. Hingga saat ini belum ditemukan kasus positif yang masuk lewat pelabuhan. Apabila nanti ditemukan kasus positif maka orang tersebut akan dikembalikan ke daerah asalnya.
Usai Konferensi pers, Dewa Indra mengatakan jumlah PMI yang sudah pulang ke Bali dari tanggal 22 Maret sampai 16 April sebanyak 9.647 orang. Menurut informasi dari Kementerian Luar Negeri, masih akan ada kepulangan PMI ke Bali baik melalui Bandara maupun Pelabuhan Benoa. “Mengenai kepastian berapa yang akan pulang, data tersebut masih sulit, karena data belum pasti, karena para PMI banyak melamar langsung ke agen kapal pesiar sehingga pemerintah tidak ada data pasti. Kedepan agar diatur mekanisme agar agen yang mengirim tenaga kerja ke luar negeri, data tersampaikan ke pemerintah sehingga pemerintah memiliki data yang akurat,” ungkap Dewa Indra.
Terkait anggaran karantina, Dewa Indra tidak bisa menyebutkan jumlah anggaran dengan pasti karena dipengaruhi dinamika jumlah pasien yang dikarantina. Namun dapat dipastikan, Pemprov tidak kekurangan dana. Terkait ketersediaan APD, Dewa Indra menyampaikan hasil pengecekan ke Dinas Kesehatan Provinsi persediaan APD, rapid test dan masker baik masker bedah dan masker N95 masih cukup untuk seminggu kedepan. Pemprov selalu menambah ketersediaan APD dan rapid test, untuk memastikan penanganan berjalan dengan baik dan aman. Hari ini tidak ada kesulitan ketersediaan APD. (Krisna – Pranata Humas)