Implementasi SDGs di provinsi Bali dinilai selalu mengedepankan lingkungan, sehingga target-target dari SDGs khususnya terkait lingkungan di provinsi Bali mendapat apresiasi sangat baik. Dari beberapa kunjungan yang telah dilakukan, terlihat beberapa implementasi Green Energy yang telah dilaksanakan dengan baik, seperti contoh panel surya yang terpasang sudah dimanfaatkan di beberapa lokasi. Pengelolaan sampah yang dilaksanakan beberapa komunitas juga sangat berpengaruh terhadap penilaian tujuan pembangunan berkelanjutan di provinsi Bali. Sementara itu penanganan kemiskinan juga telah terintegrasi antara provinsi dengan kabupaten/kota.
Hal itu dikatakan Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat saat kunjungan kerjanya ke Bappeda Provinsi Bali yang diterima Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, bertempat di Ruang Rapat Cempaka, Senin, 21 November 2022. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat, Sumasna menjelaskan, kunjungan ini dalam rangka studi kaji dan tiru pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) di Provinsi Bali.
“Untuk itu, terkait kunjungan kerja ini kami ingin mendapat pencerahan tantangan apa saja yang dihadapi provinsi Bali dalam pencapaian target-target SDGs. Dari tantangan tersebut, strategi apa yang diambil oleh Pemprov Bali. Dan kaitan dalam koordinasi dengan kabupaten/kota dilaksanakan dengan baik, mengingat saat ini otonomi berada di kabupaten/kota dengan sumber dayanya tersendiri,” ucapnya.


Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Ida Bagus Gde Wesnawa Punia melalui paparannya menjelaskan kondisi pencapaian SDGs Bali tahun 2021. Sebanyak 218 indikator yang tersedia datanya di Laporan SDGs 2021, yang mana 60,55 persen indikator telah tercapai. Permasalahan yang ada saat ini terdapat data yang tidak dapat terpenuhi di tahun 2021, namun sudah mulai bertambah keterisiannya. Sebesar 11,93 persen indikator TPB/SDGs masih mengalami tren menurun dan tidak mencapai target dikarenakan dampak pandemi.
Strategi yang dilaksanakan melalui Transformasi Ekonomi Bali, yaitu Bali Pintar dan Sehat, Bali Produktif, Bali Hijau, Bali Terintegrasi, Bali Smart Island, dan Bali Kondusif. Terkait green energy, seperti contoh di Kantor Bappeda Provinsi Bali telah menggunakan panel surya, dan ini menghemat biaya langganan listrik PLN hampir 50 persen. Salah satu best practice dalam pengelolaan sampah berbasis sumber, dengan mengusung semangat ‘Desaku Bersih tanpa Mengotori Desa Lain’, Pemerintah Daerah mengajak masyarakat untuk mulai mengolah sampah dari tingkat rumah tangga, sebelum diangkut oleh petugas untuk dibawa ke TPA. Di dalam Pergub sudah diatur dengan baik dan seksama, bagaimana kewenangan desa dan peran masyarakat untuk mengolah dan memilah sampah dari tingkat terkecil yaitu rumah tangga. Sementara Bupati/Walikota bertanggung jawab untuk membimbing dan menyediakan pelatihan untuk masyarakat dan kepala desa. (Krisna – Prahum).