Buka Bimtek Penginputan Data Dukung Inovasi Daerah, Plt Brida Berharap Raih Predikat “Sangat Inovatif”

Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra selaku pelaksana tugas Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Bali membuka secara resmi Bimbingan Teknis Penginputan Indeks Inovasi Daerah (IID) kedalam Sistem Innovative Government Awards (IGA) Kementerian Dalam Negeri. Bimtek dilaksanakan selama satu hari pada hari Senin, 29 Juli 2024, bertempat di Ruang Rapat Sabha Adhyasta Utama Inspektorat Daerah Provinsi Bali.

Kegiatan diikuti lebih dari 60 peserta terdiri dari para pengelola atau admin inovasi seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, panitia pelaksana dari Brida dan Tim Penilai Proposal Inovasi Daerah Provinsi Bali yang berasal dari unsur Brida sendiri, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik, Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah, Badan Kepegawaian dan  Sumber Daya Manusia, Bappeda, Inspektorat dan Biro Organisasi Setda Provinsi Bali. 

Pengisian data dukung IID  ini merupakan langkah keempat dari rangkaian persiapan Pemprov Bali untuk mengikuti ajang Penghargaan Pemerintahan Inovatif yang dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri. Tahap pertama, kedua dan ketiga adalah tahap pembahasan dan penyocokan kelengkapan administrasi dan bukti dukung inovasi yang dilakukan oleh Tim Penilai Proposal Inovasi Daerah Provinsi Bali mengacu pada ketentuan Permendagri Nomor 104 Tahun 2018 tentang Penilaian dan Pemberian Penghargaan dan/atau Insentif Inovasi Daerah. 

Dalam pasal 1 Permendagri itu disebutkan, penilaian inovasi daerah adalah proses penilaian terhadap semua bentuk inovasi daerah menggunakan indeks inovasi daerah, yaitu seperangkat variabel dan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inovasi daerah berdasarkan periode tertentu.

Pada tahun 2024 ini terdapat 75 usulan inovasi daerah yang dinyatakan berpotensi untuk lolos ke ajang penghargaan inovasi daerah tingkat nasional. Jumlah tersebut meningkat sebesar 11,9% dibandingkan jumlah tahun lalu yang sebanyak 67 inovasi. 

Ika Putra sangat berharap, para pengelola inovasi perangkat daerah mengisi seluruh kriteria penilaian Indikator IID yang berjumlah 20 buah dengan seksama dan seoptimal mungkin. Semua pihak diajak mendukung hal tersebut. 

Nilai setiap inovasi diharapkannya berada di atas 90. Jika memungkinkan nilai itu lebih dari 100 karena waktu yang diberikan untuk pengisian sistem masih cukup lama, yakni sampai dengan 14 Agustus 2024.

“Dengan kerja keras, pemenuhan kuantitas dan kualitas kematangan inovasi yang ditunjukkan dengan nilai setiap inovasi di atas 90, titiyang berharap, Bali mampu tidak hanya mempertahankan prestasi sebagai Pemprov yang sangat inovatif seperti tahun lalu dan dua tahun lalu, namun juga bisa memperbaiki peringkat, dari posisi 7 nasional ke posisi yang lebih baik,”ajak Ika Putra.

Sebagai salah satu perangkat daerah di Pemprov Bali, Bappeda Provinsi Bali tahun ini mengajukan dua usulan inovasi, yakni Analisa Standar Belanja (ASB) dan Bilateral Meeting dalam Penyusunan Dokumen Perencanaan RKPD.