BF Labs Smart City Korea Tertarik Implementasikan Kendaraan Listrik di Bali

Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan I Ketut Gede Arnawa didampingi para Ketua Tim menerima audiensi BF Labs untuk Smart City Project Pemerintah Korea di Bali, bertempat di ruang kerja Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Selasa, 21 Januari 2024. 

Audiensi membahas peluang kerjasama Pemprov Bali dengan BF Labs Smart City Korea untuk mengimplementasikan motor listrik di Bali. Director BF Labs Jihyuk Kim didampingi Director Korean Center IPB International, Park Gihong dan General Manager BF Labs Doohwoan Kang menyampaikan proyek ini diharapkan dapat memecahkan masalah polusi di Bali.

Yang menarik, kendaraan motor listrik menggunakan teknologi yang terintegrasi dengan aplikasi smart city, yang menyediakan informasi kondisi jalan saat ini, lokasi kemacetan, dan sebagainya sehingga dapat menjadi bahan kebijakan pemerintah dalam transportasi. Aplikasi juga menyediakan kondisi tingkat polusi di ruas jalan tertentu.

Motor listrik dilengkapi sistem sharing, dengan ditentukan lokasi pengembalian, sehingga bisa digunakan orang lain. BF Labs menawarkan rencana percobaan untuk di lingkungan Pemprov Bali sebanyak 20 unit, selama satu tahun tanpa biaya. Proyek ini di bawah Pemerintah Korea dan sudah diimplementasikan di Kamboja, dan diharapkan proyek ini juga bisa diimplementasikan di Bali. Hasil pertemuan ini akan melaporkannya ke Pemerintah Korea. 

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan I Ketut Gede Arnawa menyampaikan Bali sesuai kajian terkait pembangunan rendah karbon dimana penyumbang emisi target emisi terbesar adalah sektor energi. Bali memiliki target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2045, dengan penurunan kendaraan berbahan bakar fosil yaitu mobil sebesar 50 persen dan motor 100 persen. 

Terkait penggunaan motor listrik, Pemerintah Provinsi Bali sudah menerbitkan kebijakan yaitu Pergub Nomor 48 Tahun 2019. “Proyek yang ditawarkan ini tentunya seperti gayung bersambut dengan kebijakan yang ada di Bali terkait penggunaan kendaraan listrik,” ucapnya. 

Proyek yang diusulkan dengan sistem parkir tersendiri, potensial untuk dikembangkan di Bali, karena saat ini belum ada konsep sepeda motor listrik seperti ini. Termasuk cocok untuk diaplikasikan pada daerah wisata yang sedang ditata dan dikembangkan di Provinsi Bali, seperti di Ubud, Nusa Dua, dan lainnya.

Gede Arnawa menambahkan, adanya peluang Pemerintah Korea untuk membuka pabrik yang bergerak pada bidang kendaraan listrik di Bali. Ini merupakan peluang yang besar khususnya untuk pengembangan baterai listrik termasuk daur ulang atau penukaran. (Krisna – Prahum).