Pemenang Silpakara Nugraha Diikutkan Pameran HAKTEKNAS 2019 di Bali

Bali kental dengan kearifan lokalnya yang khas yaitu adat dan budayanya. Hal ini lah sebagai daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Bali. Oleh karena itu pelestarian dan pengembangan seni dan budaya Bali sangat penting dilakukan, terlebih di jaman yang modern ini. Adalah Jro Nengah Suarya, Bendesa Adat Dukuh Penaban, Kecamatan Karangasem, mendapat penghargaan Silpakara Nugraha 2019. Berkat kreativitas dan inovasi dalam pelestarian seni dan budaya Bali lewat Museum Pustaka Lontar. Trofi Silpakara Nugraha 2019 diserahkan Gubernur Bali saat puncak peringatan Hari Jadi ke-61 Provinsi Bali, 14 Agustus 2019, bertempat di Lapangan Puputan Margarana Renon Denpasar.

Jro Nengah Suarya menyampaikan, museum miliknya berdiri sejak tahun 2017 dengan nama Museum Pustaka Lontar yang bertujuan untuk melestarikan budaya Bali, termasuk aktivitas dan tata cara penyelamatannya.

Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra mengatakan, pemenang Silpakara Nugraha baik sekarang maupun tahun-tahun sebelumnya nanti juga akan diikutkan dalam pameran yang dilaksanakan bertepatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) Ke-24 di Lapangan Puputan Margarana Renon Denpasar pada 25-28 Agustus 2019. Rencananya, pameran kerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi akan dibuka Presiden RI Joko Widodo.

Pemenang penghargaan Silpakara Nugraha 2019 lainnya yaitu, AA Gede Agung Rahma Putra, tokoh dari Puri Muncan, Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung dengan karya “Teknik kreatif pembuatan hiasan pada kostum tari dan properti tari”. AA Ayu Putri Asrini, tokoh perempuan dari Banjar Timbul, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar dengan karya “Pembuatan dan pengolahan arang aktif dari bambu”. Dan, I Ketut Darmawan, tokoh asal Banjar Peken, Desa Tangkas, Kecamatan Klungkung dengan karya “Wisata Lingkungan”. (Krisna-Pranata Humas).