Kepala Bappedalitbang Bali Apresiasi Terobosan Inovasi Pemkab Tabanan

Kepala Bappedalitbang Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra memberikan apresiasinya atas prestasi Kabupaten Tabanan dinyatakan sebagai Kabupaten Terbaik Ketiga dalam Perencanaan Pembangunan Nasional. Apresiasi tersebut disampaikannya saat memandu FGD Sinkronisasi Program dan Kegiatan Prioritas Provinsi dengan Kabupaten Tabanan, bertempat di Museum Subak Tabanan, Jumat, 30 Agustus 2019. Ika Putra menyampaikan, sesungguhnya dokumen RPJMD dan RKPD sudah disinkronisasi melalui forum perangkat daerah terkait. Sehingga pada kesempatan ini yang membahas apabila ada hal-hal yang perlu mendapat penajaman.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan, I Gede Susila dalam sambutan pembukaannya mengatakan pelaksanaan FGD ini sebagai salah satu upaya mensinkronisasikan program kegiatan prioritas di tahun 2020 antara Provinsi Bali dan Kabupaten Tabanan guna mewujudkan tata kelola yang lebih baik. Sinkronisasi ini diharapkan mampu mengatasi tantangan dan hambatan dalam mewujudkan visi Provinsi Bali ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ dan visi Kabupaten Tabanan yaitu ‘Tabanan Serasi’.

Sementara itu, Kepala Bapelitbangda Kabupaten Tabanan, Ida Bagus Wiratmaja dalam paparannya menyampaikan beberapa terobosan Kabupaten Tabanan yang dikemas dalam Highlight Menuju Bali Era Baru, perlu mendapatkan dukungan. Terdapat lima program yaitu Kawasan NIKOSAKE, Puskesmas Semesta, The Mario’s Arts Reborn, dan GS Online. Salah satu yang menarik adalah penetapan Kawasan NIKOSAKE, yaitu singkatan dari nira, kopi, salak, dan kelapa. Dimana ini merupakan pembangunan berbasis potensi wilayah. Terdapat lima desa miskin yang menjadi target pembangunan, yaitu Desa Wanagiri, Desa Blimbing, Desa Sanda, Desa Munduktemu dan Desa Lumbung Kauh. “Angka kemiskinannya mencapai 51 persen, padahal daerahnya subur, masyarakatnya memiliki lahan luas, air berkecukupan. Dan sekarang dengan kawasan NIKOSAKE ini masyarakat miskin turun dibawah 20 persen,” kata Wiratmaja. Menurutnya, strategi pelaksanaan yang diambil menggunakan branding produk pada setiap desa, dengan menerapkan dua permodelan yaitu agribisnis terintegrasi dan tourism base local wisdom.

Terobosan lainnya yang menarik perhatian adalah Garbage Startup Online atau GS Online. Melalui aplikasi ini, masyarakat yang akan membuang sampah menggunakan jasa ojek online yang dikelola BUMDa untuk membuang sampah ke TPS. Di TPS, sampah yang sudah terpilah akan ditimbang dan hasilnya diperhitungkan sebagai ongkos ojek tersebut. Dengan penerapan sistem tertentu masyarakat tidak bisa membuang sampah langsung ke TPS tanpa melalui GS Online.

Menanggapi paparan tersebut, Ika Putra memberikan apresiasi atas berbagai inovasi yang diluncurkan Kabupaten Tabanan. Atas itu pula Bantuan Keuangan Khusus dari Provinsi Bali terbanyak diarahkan ke Kabupaten Tabanan. Pihaknya juga mendukung dan memberi perhatian khususnya kepada penetapan Kawasan NIKOSAKE. “Dari paparan tadi sudah jelas, diharapkan kita mengeroyok kawasan NIKOSAKE. Karena terbukti kemajuan-kemajuan, capaian indikator di kawasan itu luar biasa walaupun dalam tahap awal,” ujarnya. (Krisna-Pranata Humas)