Kepala Bappedalitbang Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra mendampingi Bupati Klungkung membuka Forum Bappeda Litbang Se-Bali, yang dilaksanakan di Nusa Lembongan, Jumat, 8 November 2019. Forum Bappeda Litbang se-Bali mengambil tema Mewujudkan pembangunan daerah berbasis data dan IPTEK menuju perencanaan yang berkualitas.
Mengarah pada tema tersebut melalui forum ini diharapkan mampu menjalin koordinasi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi dalam perencanaan dan kelitbangan se-Bali sekaligus menyamakan pemahaman khususnya dalam arti penting pengintegrasian data dan IPTEK dalam mendukung perencanaan dan kelitbangan daerah.
“Kita mantapkan ikatan menyame-brayan, agar selalu solid, selalu bersatu satu persepsi dan satu langkah melaksanakan tupoksi di wilayah masing-masing dalam kerangka membangun Bali secara menyeluruh,” kata Ika Putra.
Usia seremoni pembukaan, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta berharap melalui forum ini dapat menyelesaikan berbagai masalah perencanaan pembangunan. Menurutnya kedepan persaingan-persaingan, hambatan-hambatan pembangunan akan semakin terbuka. Sehingga harus benar-benar disiapkan (perencanaannya), termasuk di dalamnya mempersiapkan sumber daya manusia. “Karena seiring waktu pariwisata semakin berkembang, yang memegang kendali manusianya. IT juga dibuat manusia jd harus disiapkan, yang bisa mengikuti perubahan itu sendiri,” jelas Suwirta.
Pada kesempatan forum ini secara khusus banyak membahas topik mengenai satu data dan aplikasi perencanaan dan kelitbangan yang terintegrasi mulai dari pusat, provinsi dan kabupaten/kota se-Bali. Selain itu dibahas juga strategi penilaian Indeks Inovasi Daerah.
Provinsi Bali menempati peringkat ke 8 dalam Indeks Inovasi Daerah Tahun 2019. Ini menempatkan Provinsi Bali dalam Kategori Sangat Inovatif. Hal ini diungkap Fungsional Peneliti Pusat Litbang Inovasi Daerah, Adi Suhendra, saat menjadi salah satu narasumber dalam Forum Bappeda Litbang tersebut. Adi Suhendra menyebut pengisian Indeks Inovasi Daerah Provinsi Bali melalui input data dalam SIDA mencapai nilai 11.590. Nilai ini dibedakan dalam nilai 1-500 Kategori Daerah Tidak Inovatif, nilai 501-1000 Kategori Daerah Inovatif, dan nilai 1000-keatas Kategori Daerah Sangat Inovatif. Inovasi ini dinilai baik secara quantity dan qualitynya. (Krisna-Pranata Humas)