Capaian Sasaran Pokok Pembangunan Bali 2005-2025 Sudah Baik

Berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan Bappeda Provinsi Bali diketahui tingkat capaian implementasi sasaran pokok pembangunan daerah Bali selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang dituangkan dalam RPJPD Provinsi Bali Tahun 2005 – 2025, terdapat 11 indikator dengan kategori capaian sangat tinggi, 3 indikator dengan kategori capaian tinggi, 4 indikator dengan capaian sedang, 1 indikator dengan kategori capaian rendah, dan 1 indikator dengan kategori capaian sangat rendah. 

Itu berarti, tingkat capaian dalam implementasi sasaran pokok pembangunan dalam RPJPD Provinsi Bali Tahun 2005-2025 yang bersifat kuantitatif, sudah baik. Tujuh puluh persen indikatornya sudah dalam klasifikasi capaian sangat tinggi dan tinggi.

Hal itu disampaikan Kepala Bappeda Provinsi Bali yang diwakili Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah I Made Satya Cadriantara saat menjadi narasumber dalam Kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah yang dilaksanakan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI daerah pemilihan Bali I Made Mangku Pastika di Kantor DPD RI, Jumat, 22 Desember 2023. 

Selain Made Satya yang didampingi Pranata Humas Ahli Madya I Dewa Putu Gandita Rai Anom dan Perencana Ahli Muda Agus Adi Darma, kegiatan ini juga dihadiri Kepala Bappeda Kabupaten Badung I Made Wira Dharmajaya didampingi Kabid PPEPD.

Saat membuka pertemuan, anggota DPD I Made Mangku Pastika yang juga mantan Gubernur Bali periode 2008 – 2018 mengemukakan, perencanaan pembangunan baik di pusat maupun di daerah harus dirancang lebih baik karena di era kehidupan global saat ini ada tiga hal mendasar yang selalu terjadi yaitu speed, surprises and sudden shift.

Speed bermakna perubahan terjadi begitu cepat. Surprises bermakna penuh kejutan dan tak terduga, dan sudden shift bermakna tiba-tiba berubah menjadi tidak ada atau tidak berguna. 

Contoh untuk itu adalah teknologi komunikasi dengan handphone Blackberry yang pada zamannya merajai dunia telekomunikasi, namun kemudian terjadi perubahan tak terduga dan penuh kejutan dengan keluarnya teknologi android dengan komunikasi whatsapp sehingga Blackberry tiba-tiba saja tak berguna dan harus menghilang atau berpindah. 

Hal yang sama dialami ojek pangkalan yang digantikan ojek online, nokia digantikan blackberry, dan sebagainya. Keadaan 3S melahirkan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) atau kondisi bergejolak dan tidak menentu dunia. Ïtulah sebabnya, ke depan, perencanaan pembangunan itu harus disusun dengan lebih baik oleh Bappeda untuk mengantisipasi ciri-ciri kehidupan global tersebut,” kata Mangku Pastika. 

Diingatkan nya, keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan, dimana keberhasilan perencanaan sebagai pertanda bahwa pembangunan sudah selesai 50%. 

Kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah ini merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan selama masa reses seluruh anggota DPD RI tahun 2023. Topik reses kali ini adalah Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.