Pemprov Bali Komitmen Perkuat Fungsi Kelitbangan Guna Perencanaan dan Penganggaran Terfokus

Kepala Bappedalitbang Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra membuka Forum Diseminasi Kelitbangan dengan tema “Memperkuat sinergi kebijakan dan implementasi hasil penelitian”, bertempat di Ruang Cempaka, Senin, 25 Nopember 2019. Ika Putra menyampaikan, capaian pembangunan makro ekonomi dan indikator kesejahteraan Bali terus meningkat dari tahun ke tahun. Ini menunjukkan program pembangunan Bali implementasinya sudah on the track. Namun perlu terus dilakukan penajaman program dan kegiatan. “Kita tidak boleh berpuas diri, perlu terus dilakukan penajaman program dan kegiatan. Perlu perencanaan dan penganggaran yang terfokus,” kata Ika Putra.

Menurut nya, angka kemiskinan 3,79 persen menurut teori itu sangat susah untuk diturunkan, namun bukan berarti tidak bisa. “Perlu upaya ekstra keras perlu data yang akurat perlu data yang update dan tepat,” tegasnya. Data ini akan didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan yaitu melalui fungsi kelitbangan.

Guna memperkuat fungsi kelitbangan, pemerintah Provinsi Bali berkomitmen membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BaRI) Provinsi Bali untuk menjalankan fungsi urusan penunjang pemerintahan Litbang di tahun 2020. “Mudah-mudahan fungsi kelitbangan bisa kita jalankan dengan optimal terutama adalah penguatan SDM nya. Ketika isu nasional ada pengalihan jabatan struktural ke fungsional tentu ini momentum yang tepat ketika kita lakukan penguatan di BaRI Provinsi Bali,” ujarnya. Fungsi riset dan inovasi diharapkan akan menghasilkan data yang akurat sehingga perencanaan tahun 2020 akan lebih fokus.

Sementara itu Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan I Nyoman Ngurah Subagia Negara dalam laporannya menjelaskan forum diseminasi kelitbangan merupakan forum diskusi untuk menunjukkan hasil penelitian terhadap stakeholder dan masyarakat luas, dan mendapatkan masukan yang konstruktif guna penyempurnaan hasil penelitian. Diseminasi ini untuk menyebarluaskan hasil penelitian diharapkan mampu menjadi bahan atau media komunikasi bagi stakeholder agar peran litbang semakin eksis dan produktif, dapat meningkatkan inovasi atau penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat luas dan pemerintah provinsi Bali untuk menjawab berbagai permasalahan pembangunan di daerah. “Diharapkan diseminasi kelitbangan menjadi langkah penting untuk menyebarluaskan hasil litbang, perlunya diseminasi untuk mengenalkan sekaligus menyebarluaskan serangkaian temuan ilmiah,” kata.

Dalam forum diskusi ini hadir sebagai narasumber kunci Kepala Badan Litbang Kemendagri Dodi Riyadmadji. Dalam paparannya menekankan pentingnya fungsi kelitbangan khususnya inovasi dalam intervensi pengambilan keputusan. Menurutnya perubahan itu terjadi diwarnai oleh karakter budaya setempat dan ini mempengaruhi tingkat inovasi dari daerah itu dalam menyelenggarakan pemerintahan. Dodi mencatat beberapa negara yang tadinya tidak sebagai negara kompetitif, seperti vietnam saat ini sudah dinilai sangat kompetitif. “Yang membuat kita semua harus memahami bahwa negara-negara yang kecil misalnya Singapura adalah sebuah negara yang kecil 2018 yang lalu posisinya di posisi yang kedua, kemudian menjadi di posisi yang pertama. Tetapi kalau kita melihat Vietnam itu meloncat dari 77 ke 67 ini secara perbandingan tingkat competitiveness index mencengangkan. Ini kaitan untuk bisa kita meningkatkan daya saing kompetitif itu, maka persoalan inovasi dari hari ke hari perlu kita tingkatkan,” jelasnya. Pihaknya menggaris bawahi inovasi adalah sebuah kunci untuk membawa sebuah negara sebuah daerah itu meningkatkan daya saing.

Hadir pula Kepala Subdirektorat Kemitraan Strategis dan Wahana Inovasi Kemenristek, Pimpinan Bank Indonesia, Direktur RS Mata Bali Mandara, Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali, Bappeda dan Litbang Kabupaten/Kota se-Bali, serta narasumber Tim Peneliti dari Perguruan Tinggi. (Krisna – Pranata Humas).