Optimalisasi Layanan Air Minum, Bappeda Bali Ajak PDAM Se-Bali Integrasikan Pengelolaan Air Limbah

Ketersediaan air minum sebagai kebutuhan dasar masyarakat di Bali belum terpenuhi secara optimal. Apabila tidak segera ditangani, maka akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat dan citra Pulau Bali sebagai destinasi pariwisata dunia. Untuk itu diharapkan pengelola air minum di Bali dapat meningkatkan jangkauan pelayanan.

Hal ini dikatakan Kepala BAPPEDA Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra dalam saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Domestik yang Terintegrasi, bertempat di Ruang Rapat Cempaka, Jumat, 18 Desember 2020.

UPTD PAM mengelola SPAM Regional yaitu: SPAM Petanu yang melayani PDAM Denpasar, Badung dan Gianyar, SPAM Penet yang melayani PDAM Denpasar dan Badung dan SPAM Regional Burana Titab melayani PDAM Buleleng. Namun, layanan SPAM regional tersebut belum optimal menyediakan air bagi PDAM tersebut, sehingga PDAM masih membutuhkan pasokan air baku dari sungai yang dibendung, longstorage dan air tanah.

Disisi pengelolaan air limbah, hampir seluruh wilayah di Bali telah memiliki layanan pengelolaan air limbah baik skala komunal, lokal maupun regional. Namun saat ini banyak yang sudah tidak beroperasi dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana, sumber daya manusia dan anggaran operasional.

Kondisi ini menginisiasi gagasan untuk mengintegrasikan pengelolaan air minum dan air limbah di PDAM untuk meningkatkan pendapatan dan peningkatan layanan kepada masyarakat. Untuk itu diharapkan diskusi ini menjadi langkah awal menciptakan sebuah sistem pengelolaan limbah cair domestik yang terintegrasi, efisien serta tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan sosial yang sesuai dengan makna dari Visi Pemerintah Provinsi Bali yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.

Hal ini selaras dengan Direktur BUMD, BLUD, dan BMD Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Budi Santosa melalui sambungan vidcon yang menekankan agar pemerintah daerah mengupayakan skema pengelolaan air limbah diintegrasikan pengelolaan air minum. Sehingga pengelolaan air minum dan limbah harus menjadi prioritas program pembangunan. Budi juga berharap kedepan Bali menjadi provinsi yang bebas dari limbah domestik.

Hadir pada kesempatan tersebut sebagai narasumber Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bali, Jafung TPL Madya BPPW Bali Ida Bagus Lanang Suardana, Pengelola IPAL Suwung Batan Kendal Ida Bagus Surya Sanjaya. (Krisna – Pranata Humas).