Buka Musrenbang RKPD 2022, Menteri PPN Sampaikan Strategi Revitalisasi Pariwisata

Pemprov Bali melaksanakan Musrenbang RKPD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2022. Musrenbang dibuka Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Selasa, 6 April 2021, dilaksanakan secara daring. 

Menteri Monoarfa dalam sambutannya menekankan tantangan Indonesia saat ini bukan hanya pemulihan pandemi Covid-19, tetapi juga trajectory pertumbuhan dan juga transformasi ekonomi dalam jangka menengah dan panjang yang harus dilakukan dari sekarang. Dan tahun 2022 diharapkan menjadi tahun pertama mulai lepas dari tekanan Covid-19. Sehingga ini merupakan tahun kunci pemantapan pemulihan ekonomi. Tanpa transformasi ekonomi, Indonesia akan sulit lepas dari income middle trap sebelum tahun 2045. 

Transformasi yang dimaksud adalah pertama, mengubah struktur perekonomian dari lower productivity menjadi higher productivity sector. Dan kedua, meningkatkan produktivitas di masing-masing sektor. 

Menteri Monoarfa juga menekankan pemulihan pariwisata Bali. Revitalisasi pariwisata Bali perlu menjadi bagian dalam RKP 2022 dan RKPD 2022. Revitalisasi ini dilakukan dengan strategi yaitu, pertama, penguatan adaptasi dengan pola berwisata baru melalui: perluasan penerapan standar Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability (CHSE) yang paripurna dan disertai dengan pemantauan dan evaluasi berkala; dan diversifikasi wisata minat khusus dan budaya (termasuk kuliner). Kedua, peningkatan kualitas dan tata kelola infrastruktur penunjang pariwisata. Ketiga, peningkatan koordinasi pengelolaan arus wisatawan. Keempat, penguatan rantai pasok pariwisata yang melibatkan sektor pertanian, industri kreatif dan penyedia jasa lokal. Kelima, peningkatan kualitas pemasaran pariwisata yang didukung integrasi pemasaran dan layanan wisata berbasis digital, serta diplomasi ekonomi.

Sementara itu di bagian sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya mengatakan, sampai memasuki tahun ketiga penjabaran RPJMD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2018-2023 berjalan dengan lancar. Tahun 2020 disertai munculnya pandemi Covid-19 menjadi tantangan pembangunan yang tidak terduga. Namun Koster memastikan Pandemi Covid-19 telah ditangani dengan baik berkat kerjasama semua stakeholder termasuk melibatkan desa adat di Bali. 

Gubernur Koster menekankan dalam melaksanakan program dan kegiatan 2022 sesuai arahan presiden yang mengedepankan outcome, anggaran yang terbatas harus betul-betul menyentuh sesuai sasaran. 

Untuk itu Koster meminta seluruh jajaran perencanaan diminta harus serius bekerja keras, berkoordinasi dan bersinergi dalam pelaksanaan program pembangunan. Hal ini penting dalam menghadapi hambatan dinamika pembangunan yang semakin kompleks terutama dalam upaya menangani pandemi Covid-19, dengan dampaknya baik sosial ekonomi maupun kesehatan. Diharapkan apa yang akan dirumuskan dalam dokumen perencanaan betul-betul dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan.

Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra dalam laporannya mengatakan Musrenbang RKPD ini merupakan rangkaian kegiatan penting berkenaan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang akan menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan untuk mewujudkan target-target yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2018-2023. 

Oleh karena itu diharapkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan daerah Bali diharapkan berpartisipasi aktif agar dokumen yang dihasilkan sesuai harapan bersama demi mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. 

Hadir secara daring pada pembukaan tersebut Anggota DPD RI Dapil Bali, DPR RI Dapil Bali, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, DPRD Bali, Bupati/Walikota se-Bali, Kepala Bappeda Se-Bali, pimpinan Perangkat Daerah Provinsi Bali, instansi vertikal, BUMN, BUMD, Perguruan Tinggi, Ormas, Organisasi Profesi dan Utusan Organisasi Perempuan dan Anak. (Krisna – Pranata Humas).